23 Jun 2012

Matamu, Sepasang Cahaya Aksara

Matamu, sepasang cahaya aksara
Menuang kantuk yang lenyap diantara gelap
Aku, mimpi yang belum sempat kau tidurkan
Padahal sore tadi, aku sudah lelap dikaki surga
Seberapa berani bahagiamu diadu?
Dadaku masih menjadi pengingat yang hebat
Hingga sekarang, pelukanmu saja masih ia hafalkan

Matamu, sepasang cahaya aksara
Menjadikan kaki duka lumpuh meluluh
Padamu, muasal bahagia yang tak pernah kuterka
Suguhkan mahkota gemerlap, pias dari segala harap
Menguasai kepala, hingga ke dada-dada
Berdiamlah diantara jantungku
Lalu rasakan, segala degubmu yang aku pinjam

Matamu, sepasang cahaya aksara
Airmata pernah berkubang lesu pada kelopaknya
Terkadang kau jatuhkan dengan tiba-tiba
Aku menjadi bulu mata yang ditenggelamkan dingin basahnya
Di setengah perjalanannya membelah pipi
Aku tak pernah mengamini wajahmu yang memucat pasi
Jika kau urungkan tangismu lagi, kuselesaikan selembar puisi