saat kita tua nanti, aku hanya ingin mengajakmu
mengamati bagaimana cara semesta saling melibatkan
pagi yang selalu melibatkan kicau camar,
malam yang kerap melibatkan bintang,
juga semilir angin sepanjang hari
yang mengajari daun-daun menari
sederhana, bukan?
setelah itu, aku akan mengajakmu
untuk memohon dengan cara mereka
pernahkah kau dengar cara mereka berdoa?
jika kau tak pernah mendengar itu,
mari meniru
sebuah permohonan tak harus terdengar, sayang
seperti jantungku yang meminjam degupmu
darahku yang melibatkan desirmu
juga kedipmu yang melumasi mataku
kita disatukan
layaknya pagi yang selalu melibatkan kicau camar
malam yang kerap melibatkan bintang,
juga semilir angin sepanjang hari
yang mengajari daun-daun menari
sederhana, bukan?
22 Sep 2015
4 Sep 2015
Ruang Percakapan
kita terkunci di ruangan ini
pengap dan gelap, kataku
aku tak pernah bisa melihat rasi bintang
bulan kesiangan
juga jendela kaca yang mengembunkan sisa air hujan
siapa yang mengunci kita di sini?
waktu yang kurang baik hati,
atau hanya rasa takut untuk saling memiliki?
sementara dari matamu,
kulihat jatuh cinta seperti manis kembang gula
kagum kita,
nanar mata bocah lapar yang ingin menjilatinya
atau kita tak perlu keluar dari ruangan ini
menikmati percakapan yang selalu luput direkam matahari
di sini pengap dan gelap
tapi aku bahagia, katamu
pengap dan gelap, kataku
aku tak pernah bisa melihat rasi bintang
bulan kesiangan
juga jendela kaca yang mengembunkan sisa air hujan
siapa yang mengunci kita di sini?
waktu yang kurang baik hati,
atau hanya rasa takut untuk saling memiliki?
sementara dari matamu,
kulihat jatuh cinta seperti manis kembang gula
kagum kita,
nanar mata bocah lapar yang ingin menjilatinya
atau kita tak perlu keluar dari ruangan ini
menikmati percakapan yang selalu luput direkam matahari
di sini pengap dan gelap
tapi aku bahagia, katamu
Langganan:
Postingan (Atom)