Kepalamu seperti laci pribadiku
Berisi arloji, kartu memori yang tak kupakai lagi, juga gunting kuku; yang hanya kugunakan sekali dalam seminggu
Kepalamu layaknya gayung di kamar mandi
Suka bergoyang dan berputar-putar, ketika dialiri air dari keran
Kepalamu serupa warna cat rumah tetangga sebelah
Selalu diganti sesuai selera setiap tahunnya
Kepalamu seperti baju buruh pabrik yang susah dicuci
Sebab noda membandel, atau kotoran lain dan sisa-sisa oli
Kepalamu layaknya kipas angin di warung kopi
Terus berputar dan menoleh ke kanan kiri meski sepi pembeli
Kepalamu serupa lampu kamar yang lupa kumatikan
Tak terlalu terang, tak jarang hanya menganggu pejam
Barangkali seperti itu, kau menebak isi kepalaku yang masih selalu berisi tentangmu